NHW#1 Pra Bunsay: ADAB MENUNTUT ILMU X CoC


Alhamdulillahirobbil’aalamiin, setelah dinyatakan lulus dari kelas matrikulasi Institut Ibu Profesional Batch 6 kemarin saya mendapat kesempatan untuk melanjutkan ke jenjang Bunda Sayang. Dari kelas matrikulasi saya mendapatkan banyak hal yang bermanfaat bagi diri saya sendiri, keluarga, maupun lingkungan. Saya semakin menyadari peran dan juga belajar untuk semakin mengenali diri, menemukan misi, dan merancang mimpi untuk bisa optimal menjalankan peran-peran saya demi menjadi hamba-Nya yang sebaik-baiknya. Kelas matrikulasi dengan tugas-tugasnya (yang disebut dengan Nice Home Work atau disingkat NHW) melatih konsistensi dan komitmen saya dalam mencapai tujuan.
Oleh karena itu ketika ada rekruitmen mahasiswa Program Bunda Sayang, saya tidak mau menyia-nyiakan kesempatan ini. Pada situs resmi Institut Ibu Profesioanal (https://www.ibuprofesional.com/) dijelaskan bahwa Program Bunda Sayang adalah program pembelajaran yang  diikuti oleh para Ibu Profesional yang sudah lulus Matrikulasi. Kelas ini mengajak para ibu dan calon ibu untuk terus belajar bagaimana mendidik anak dengan mudah dan menyenangkan, yang disampaikan dalam 12 kali tatap muka dengan berbagai tantangan setiap bulannya.

Sebelum memasuki perkuliahan di kelas Bunda Sayang ini, kami diberikan beberapa materi “pemanasan”. Materi pertama adalah Adab Menuntut Ilmu dan CoC (Code of Conduct).
Pada materi pertama ini, kami diberikan tugas untuk menjawab beberapa pertanyaan baik itu secara individual maupun kelompok. Pertanyaan yang harus kami jawab secara individual, yaitu:
1.   Alasan terkuat apa yang anda miliki sehingga ingin menekuni ilmu Bunda Sayang?
Sebagai seorang perempuan yang memiliki peran antara lain sebagai istri, ibu, dan juga pelayan publik (saya bekerja di instansi pemerintah), tentu saya harus mengoptimalkan seluruh potensi yang saya miliki agar saya dapat menyeimbangkan dan menjalankan peran-peran tersebut sebaik-baiknya.
Materi pada kelas Bunda Sayang berkaitan dengan pendidikan dan pengasuhan anak yang sangat saya perlukan saat ini. Saya memiliki tiga orang putra dan saya harap saya dapat menjadi ibu yang lebih baik bagi mereka dan bisa mendampingi serta menstimulasi tumbuh kembang mereka secara optimal. Saya berharap dengan mengikuti kelas Bunda Sayang, saya dapat lebih termotivasi dan terarah dalam membersamai dan mengembangkan potensi mereka.

2.   Bagaimana strategi menuntut ilmu yang akan anda rencanakan di bidang tersebut?
Saya akan berusaha mempersiapkan diri untuk bisa belajar dengan optimal di kelas Bunda Sayang ini. Ada beberapa hal yang dapat saya lakukan selama proses belajar ini, antara lain:
·         Hal pertama yang harus dilakukan adalah meluruskan niat dan mengingatkan diri tentang tujuan mengikuti kelas ini sehingga dapat memperkuat komitmen belajar.
·         Kemudian membuat ‘kandang waktu’. Saya harus membuat manajemen kegiatan, menyusun skala prioritas, sehingga ketika tiba waktu harus belajar baik secara online maupun offline saya bisa mengikutinya dengan maksimal.
·         Membuat catatan penting. Dengan mempelajari materi berulang-ulang, kemudian menuliskannya akan membantu saya dalam mengingat dan menginternalisasi materi tersebut.
·         Bersungguh-sungguh mengerjakan tugas yang diberikan. Dengan demikian akan memudahkan saya dalam mengaplikasikan ilmu yang didapat dari materi tersebut dalam kehidupan sehari-hari.

3.   Berkaitan dengan adab menuntut ilmu, perubahan sikap apa saja yang anda perbaiki dalam proses mencari ilmu tersebut?
Ada beberapa sikap yang saya harap dapat menjadi lebih baik dalam hal saya menuntut ilmu, antara lain rendah hati agar ilmu dapat lebih mudah saya terima dan saya internalisasikan, bersungguh-sungguh dan optimis sehingga saya dapat menjalani proses belajar dengan penuh semangat.

Pertanyaan selanjutnya adalah studi kasus yang harus didiskusikan bersama kelompok. Berikut hasil diskusi kelompok kami (Peer Group #2)

1.   Program Kuliah Bunda Sayang diikuti oleh Ibu dan Calon Ibu yang memang tertarik untuk mempelajari 12 Ilmu Dasar Mendidik Anak. Artinya, keikutsertaannya merupakan komitmen yang hadir dari faktor internal. Dalam perjalanannya, tantangan kesibukan selalu ada. Godaan saat mengikuti jadwal kuliah dan membuat setoran bisa menghampiri. Bagaimana Anda mengantisipasinya?

Tanggapan : Menurut hasil diskusi kami, cara mengantisipasi hal tersebut ialah dengan melakukan hal-hal berikut :
    Membuat kandang waktu dan skala prioritas pekerjaan
    Tidak menunda-nunda pekerjaan
    Mengingat kembali niat dan tujuan mengikuti kelas Bunda Sayang
    Saling mengingatkan dan menyemangati sesama mahasiswi kelas Bunda Sayang


2.   Dalam sebuah diskusi di kelas Bunda Sayang, Fasilitator menyampaikan pendapat, pengalaman dan jawaban atas pertanyaan dan topik yang diajukan. Namun ada juga mahasiswi, yang memiliki pendapat berbeda. Ada yang menyampaikannya secara langsung di kelas, ada yang menyampaikan melalui pesan pribadi. Fasilitator menerima berbagai masukan yang ada, kemudian menyampaikan tanggapannya di kelas. Jika Anda punya pendapat yang berbeda, bagaimana Anda menyampaikan pendapat tersebut? Dan seandainya setelah disampaikan, tidak ada titik temu, bagaimana Anda menyikapinya?

Tanggapan : Menurut hasil diskusi, cara kami menyikapi hal tersebut ialah dengan melakukan hal-hal berikut :
    Menjalankan pola *Komunikasi efektif* pada saat diskusi yaitu menyampaikan suatu ide, pendapat, perasaan agar sampai kepada rekan diskusi dengan dengan cara yang baik (menggunakan bahasa yang santun), di waktu yang tepat dan kepada orang yang tepat sehingga tidak menimbulkan perdebatan.
    Menyertakan referensi atau pendapat ahli terkait untuk tambahan literatur materi
    menerima dan menghargai perbedaan pendapat dengan lapang dada

3.   Materi dan Tantangan Bunda Sayang benar-benar terasa manfaatnya. Bagaimana cara Anda berbagi kebahagiaan, manfaat dan hikmah yang telah didapat kepada keluarga, teman atau lingkungan?

     Tanggapan : untuk point yang ke-3 ini, kami sepakat cara berbagi kebahagiaan dengan cara menebar senyum kebahagiaan dan sharing kepada sesama (baik itu dengan bercerita langsung maupun menuliskannya di media sosial). Selain itu dengan memberikan contoh dan mengaplikasikan langsung dalam kehidupan sehari-hari.

4.   Kuota penerimaan Mahasiswi Bunda Sayang masih terbatas. Banyak yang menanti pendaftaran Kuliah Bunda Sayang, namun belum berhasil mendapatkan kuota. Ada pula yang berhasil diterima, namun di tengah jalan harus mundur, cuti bahkan remedial. Bagaimana Anda menyikapinya?

     Tanggapan :
·  Perkuat bonding antar mahasiswa agar dapat saling memberikan semangat hingga akhir sehingga dapat lulus dan wisuda bersama.
·  Membuat reward & punishment yang disepakati bersama terkait komitmen mahasiswa dalam menempuh perkuliahan Bunda Sayang
·  Jika memang harus mundur/cuti hal pertama yang harus dilakukan adalah meminta izin kepada ketua kelas dan fasilitator dan menjelaskan keputusannya.

Demikian NHW Pra Bunsay yang pertama ini, semoga menjadi langkah awal yang baik dan semakin menguatkan komitmen untuk mengikuti program Bunda Sayang ini dengan sebaik-baiknya.

Salam, Fauliza (Mahasiswi Bunda Sayang Batch 5 Kelas Sumatera I, Peer Group 2)



Komentar

Postingan Populer