Komunikasi Produktif: Lagi Ngapain?
Mengikuti perkuliahan Bunda Sayang Institut Ibu Profesional
ini tentu saja saya lakukan setelah mendapat izin dari suami. Kala itu saya
sedang menunggu kelahiran anak ketiga. Suami juga sudah saya jelaskan tentang
Institut Ibu Profesional sewaktu pertama kali mendaftar dan mengikuti matrikulasi.
Beberapa malam kemarin setiap suami pulang dari bekerja pasti
menemukan kondisi laptop yang sedang
menyala atau ketika si kecil sudah
tidur kembali setelah menyusu atau diganti popoknya saya segera kutak-kutik laptop lagi.
“Lagi ngapain sih bu?” tanya suami saya. “Lagi ngerjain apa?
Kan lagi cuti” lanjutnya.
Beberapa waktu ini suami sedang banyak pekerjaan di kantor
sehingga pulang lebih lama dari biasanya, mungkin beliau lupa kalau saya pernah
menyampaikan bahwa aturan game dalam
perkuliahan Bunda Sayang ini adalah tantangan 10 harinya (sebelumnya pada saat Matrikulasi
ataupun Pra Bunsay, tugas yang diberikan kan
tidak setiap hari).
Teringat dengan materi Komunikasi Produktif yang sedang
dipelajari dan jadi challenge untuk
dipraktikkan saat ini bahwa komunikasi antara 2 orang dewasa berpijak pada
nalar. Jadi redakan emosi sejenak agar kembali stabil sehingga nalar pada
keduanya bisa berfungsi kembali dengan baik.
Clear and Clarify.
“Ini loh yah,
tugas kuliah Institut Ibu Profesional yang waktu itu aku ceritain. Inget ga aku juga pernah kirim WA yang isinya ringkasan
materinya, judulnya Komunikasi Produktif. Tugasnya itu harus disetor minimal
sepuluh hari” jelas saya.
Suami saya diam mendengarkan.
“Sebenernya sih dari
siang sudah mulai dikerjain, tapi kan disambi kerjaan rumah juga, termasuk nyusuin
adek, belum lagi nemenin Reyhan
belajar buat ujian mid-nya. Jadi ya bisa
nyelesainnya malem-malem gini sambil berharap bisa selesai sebelum ganti
tanggal. Hehehe..”, saya melanjutkan
sambil tersenyum miris khawatir kalau nanti ga keburu kirim tugas malam ini.
Oya, menjelaskannya tentu pakai kaidah 7-38-55 dong, kendalikan intonasi dan bahasa
tubuh. Intensity of eye contact juga ga lupa.
“Oohh..kirain kamu
sibuk kerjaan kantor, kan lagi cuti”
suami saya menanggapi sambil kemudian menggendong si adek yang terbangun. “Sini nak sama ayah..ibu lagi sibuk kuliah”,
katanya.
Hihihi..rupanya tadi itu suami salah paham,
dipikirnya saya ketak-ketik pekerjaan
kantor. Saya juga nyaris salah paham mengira suami ga suka saya ikut perkuliahan Bunda Sayang ini karena setiap malam
dilihatnya sibuk di depan laptop. Dan akhirnya clear, bahkan suami jadi membantu mengurus si adek selama saya menyelesaikan tugas setoran. Alhamdulillah..semoga komunikasi kami akan semakin baik nantinya,
semakin produktif. Aamiin.
#hari4
#gamelevel1
#tantangan10hari
#komunikasiproduktif
#kuliahbundasayang
@institut.ibu.profesional
Komentar
Posting Komentar